Kesalahan Sintaksis Pada Artikel Solusi Tempat Mencari Magang dan
Berkarir Bagi Kawula Muda dalam Surat Kabar Lampu Hijau Edisi 11 Oktober
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hambatan yang sering
terjadi dalam proses komunikasi salah satunya adalah kurangnya keterampilan
berbahasa. Kurangnya keterampilan berbahasa itu antara lain disebabkan oleh
kesalahan-kesalahan berbahasa. Kesalahan-kesalahan berbahasa ini menyebabkan
terjadinya kekeliruan arti atau maksud bahasa yang dituliskan, kecuali dalam
hal pemakaian bahasa secara khusus seperti dalam lawak, jenis iklan tertentu,
serta dalam puisi, kadang-kadang kesalahan berbahasa sengaja dibuat atau
disadari oleh penutur untuk mencapai hasil tertentu sepeti lucu dan menarik perhatian pembaca.
Menurut Effendy (1993:
241), surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di
masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya
termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk
diketahui pembaca. Melihat definisi yang telah
dikemukakan oleh Effendy, Lampu Hijau termasuk surat kabar karena memenuhi persyaratan tersebut. Namun, penulisan kalimat dalam surat kabar tersebut tampaknya kurang diperhatikan, seperti dalam edisi 11 Oktober 2013, khususnya dalam sebuah artikel yang berjudul Solusi Mencari Tempat Magang & Berkarirs Bagi Kawula Muda. Dalam artikel tersebut ditemukan banyak kesalahan sintaksis, seperti penggunaan kalimat yang kurang efektif, dan penulisan kata bahasa asing yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Media cetak seperti surat kabar merupakan bacaan yang dibaca oleh masyarakat luas, seharusnya menggunakan bahasa yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) agar dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
dikemukakan oleh Effendy, Lampu Hijau termasuk surat kabar karena memenuhi persyaratan tersebut. Namun, penulisan kalimat dalam surat kabar tersebut tampaknya kurang diperhatikan, seperti dalam edisi 11 Oktober 2013, khususnya dalam sebuah artikel yang berjudul Solusi Mencari Tempat Magang & Berkarirs Bagi Kawula Muda. Dalam artikel tersebut ditemukan banyak kesalahan sintaksis, seperti penggunaan kalimat yang kurang efektif, dan penulisan kata bahasa asing yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Media cetak seperti surat kabar merupakan bacaan yang dibaca oleh masyarakat luas, seharusnya menggunakan bahasa yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) agar dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Alasan
memilih artikel Solusi Mencari Tempat
Magang & Berkarir Bagi Kawula Muda dalam surat kabar Lampu Hijau
edisi 11 oktober 2013 sebagai bahan penelitian, karena berdasarkan
artikel yang pernah dibaca oleh penulis, artikel tersebutlah yang memiliki banyak
kesalahan sintaksis. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk meneliti melakukan penelitian dengan judul Kesalahan
Sintaksis pada Artikel Solusi Tempat
Mencari Magang dan Berkarir Bagi Kawula Muda dalam Surat Kabar Lampu Hijau Edisi 11 Oktober 2013.
1.2 Fokus Penelitian
Dalam
kesalahan berbahasa tataran morfologi terdapat 3 bidang kesalahan yaitu bidang
frasa, klausa dan kalimat. Penelitian ini akan memfokuskan analisis kesalahan
berbahasa tataran sintaksis pada kesalahan bidang frasa dan kalimat pada artikel Solusi Mencari Tempat Magang
& Berkarir Bagi Kawula Muda dalam surat kabar Lampu Hijau edisi 11 Oktober 2013.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian dan latar
belakang masalah di atas, maka peneliti perlu mengajukan beberapa pertanyaan
dalam penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut:
- Bagaimanakah deskripsi kesalahan frasa dalam tataran
sintaksis pada artikel Solusi
Mencari Tempat Magang & Berkarir Bagi Kawula Muda dalam surat
kabar Lampu Hijau edisi 11
Oktober 2013?
- Bagaimanakah deskripsi kesalahan kalimat dalam tataran
sintaksis pada artikel Solusi
Mencari Tempat Magang & Berkarir Bagi Kawula Muda dalam surat
kabar Lampu Hijau edisi 11
Oktober 2013.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
- Mendeskripsikan
kesalahan frasa dalam tataran sintaksis pada artikel Solusi Mencari Tempat
Magang & Berkarir Bagi Kawula Muda dalam surat kabar Lampu Hijau edisi 11 Oktober 2013?
- Mendeskripsikan
deskripsi kesalahan kalimat dalam tataran sintaksis pada artikel Solusi Mencari Tempat
Magang & Berkarir Bagi Kawula Muda dalam surat kabar Lampu Hijau edisi 11 Oktober 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
- Manfaat
teoritis
- Hasil
pembahasan ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam analisis kesalahan berbahasa pada surat kabar.
- Memberi
pengetahuan baru bagi penulis dan pembaca yang terkait guna dijadikan
acuan atau referensi pada masa yang akan datang.
- Manfaat
praktis
Bagi
pembaca penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan akan analisis kesalahan
pada tataran sintaksis.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kesalahan Sintaksis
Pateda (1989: 58)
mengatakan bahwa kesalahan pada daerah sintaksis berhubungan erat dengan
kesalahan pada daerah morfologi, karena kalimat berunsurkan kata-kata. Itu
sebabnya daerah kesalahan sintaksis berhubungan, misalnya dengan kalimat yang
berstruktur tidak baku, kalimat yang ambigu, kalimat yang tidak jelas, diksi
yang tidak tepat yang membentuk kalimat, kontaminasi kalimat, koherensi,
pemborosan kata, kata serapan yang digunakan dalam kalimat dan logika kalimat
Kesalahan
sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan struktur frase, klausa dan
kalimat. Analisis kesalahan dalam bidang sintaksis ini menyangkut urutan kata,
kepaduan susunan frase, kepaduan kalimat, dan logika kalimat.
2.1.1 Kesalahan pada bidang
frase
Kesalahan
berbahasa yang berbahasa dalam bidang sintaksis khususnya segi frasa, antara
lain sebagai berikut:
a.
Penggunaan kata
depan tidak tepat, contoh: Di masa itu, seharusnya pada masa itu
b.
Penyusunan frasa
yang salah struktur, contohnya:
- Belajar sudah, seharusnya sudah belajar
- Habis sudah, seharusnya sudah habis
c. Penambahan ‘yang’ dalam frasa benda, contoh Guru yang profesional, seharusnya guru profesional
d.
Penambahan kata
dari dari atau tentang dalam frasa benda, contoh Cerita tentang anak jalanan, seharusnya cerita anak jalanan.
1.1.2
Kesalahan bidang klausa
Kesalahan
berbahasa dalam bidang sintaksis khususnya segi klausa, terjadi adanya
preposisi di anatra kata kerja dan objeknya dalam klausa aktif, contohnya: Rakyat mencintai akan pemimpin yang jujur, seharusnya kalimat tersebut menjadi rakyat mencintai
pemimpin yang jujur.
2.1.3
Kesalahan dalam bidang kalimat
Kesalahan berbahasa dalam bidang sintaksis
khususnya dari segi kalimat, antara lain sebagai berikut.
a. Penyusunan kalimat yang terpengaruh pada struktur
bahasa daerah.
Berbahasa Indonesia dalam
situasi resmi kadang-kadang tanpa disadari menerapkan struktur bahasa daerah,
seperti Amin pergi ke rumahnya Rudi. Kalimat
terpengaruh struktur bahasa daerah karena kalimat tersebut dapat diperbaiki
menjadi Amin pergi ke rumah Rudi.
b. Penggunaan kalimat yang tidak logis
Contoh: Buku itu membahas peningkatan
mutu pendidikan di Sekolah Dasar
Kalimat tersebut tidak logis karena tidak mungkin buku memunyai kemampuan
membahas peningkatan mutu Sekolah Dasar. Oleh karena itu, kalimat tersebut
diperbaiki menjadi Dalam buku itu dibahas
tentang pendidikan mutu di Sekolah Dasar.
c. Penggunaan istilah asing
Penggunaan bahasa Indonesia yang memiliki
kemahiran menggunakan bahasa asing
tertentu sering menyelipkan istilah asing dalam pembicaraan atau tulisannya. Kemungkinannya adalah pemakai
bahasa itu ingin memperagakan kebolehannya
atau bahkan ingin memperlihatkan kesarjanaannya atau keintelektualannya pada khalayak. Padahal kita tidak
boleh memcampuradukkan bahasa Indonesia
dengan bahasa asing.
Contoh
salah:
- At last,
semacam task force perlu dibentuk dahulu untuk job ini.
- Kita
segera menyusun project proposal dan sekaligus budgeting-nya.
pembenaran:
- Akhirnya,
semacam satuan tugas perlu dibentuk dahulu untuk pekerjaan
ini.
- Kita
segera menyusun rancangan kegiatan dan sekaligus rancangan
biayanya.
2.2 Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah
kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan kembali gagasan atau fikiran pada
diri pendengar atau pembaca seperti yang apa yang ada dalam benak atau fikiran
penulisnya. Kalimat efektif mempunyai ciri sebagai berikut: kesepadanan
struktur, kepararelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan
penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
1)
kesepadanan struktur adalah keseimbangan
antara gagasan atau pikiran dan struktur bahasa yang digunakan. Contoh:
·
saya saling memaafkan
·
mereka saling memaafkan
2)
kepararelan bentuk adalah kesamaan atau
keparalelan bentuk kata atau frasa yang digunakan dalam sebuah kalimat. Contoh:
·
harga BBM minggu ini segera dibakukan dan kenaikan secara luwes
·
harga BBM minggu ini segera dibakukan dan dinaikan secara luwes
3)
ketegasan makna adalah perlakuan
penonjolan pada gagasan pokok kalimat tersebut.
·
Dialah pelaku pembunuhan 7 gadis disurabaya tahun lalu
Partikel
“lah” adalah penegas makna.
4)
Kehematan kata artinya jika tuturan harus
dibuat pendek kenapa harus dibuat panjang, sebaliknya jika memang tuturan
pendek dengan tuturan dipotong ternyata tidak didapatkan tuturan yang efektif
untuk menyampaikan pesan tentu saja bentuk tuturan diperbolehkan dalam bentuk
sedikit lebih panjang. Contoh:
·
Bunga mawar
·
Mawar
5)
Kecermatan dan kesantunan adalah
kehati-hatian dalam menyusun kalimat dan bentuk-bentuk kebahasaan yang memiliki
tafsir ambigu. Contoh:
·
Yang diceritakan buku itu menceritakan para putri raja
·
Buku itu menceritakan para putri raja
6)
Kepaduan makna adalah bentuk kebahasaan yang bersatu (tidak
bertele-tele). Contohnya:
·
Kita harus memperhatikan daripada kehendak rakyat
·
Kita harus memperhatikan kehendak rakyat
7)
Kelogisan makna adalah kalimat yang logis
artinya kalimat yang ide atau gagasannya sejalan dengan akal dan nalar yang
benar dan berlaku universal. Contohnya:
·
Kepada bapak direktur waktu dan tempat dipersilahkan
·
Bapak direktur waktu dan tempat dipersilahkan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010: 203). Dalam mengumpulkan data
penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif. Menurut
Subroto (Satrianugroho, 2011: 28), metode kualitatif merupakan metode pengkajian
atau metode penelitian terhadap suatu masalah yang tidak dirangsang menggunakan
prosedur statistik. Metode ini bersifat deskriptif sehingga data yang digunakan
berupa satuan bahasa.
Metode kualitatif digunakan dalam
penelitian ini karena data penelitian berbentuk kata-kata sehingga tidak
memerlukan prosedur statistik. Selain itu, tujuan penggunaan metode kualitatif
dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi data
sehingga sesuai untuk menjawab masalah dalam pertanyaan penelitian.Data-data
yang dideskripsikan dalam penelitian ini yaitu kesalahan sintaksis pada artikel solusi tempat mencari magang dan
berkarir bagi kawula muda dalam surat kabar lampu hijau edisi 11 oktober 2013.
3.2 Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang digunakan dalam
analisis ini yaitu:
1.
Teknik
pengumpulan data ialah megumpulkan data yang akan dianalisis. Kemudian,
melakukan teknik simak catat, yaitu menyimak isi sumber data lalu mencatat
kesalahan-kesalahan yang terdapat pada sumber data yang akan dijadikan data
penelitian.
2.
Teknik analisis
data terdiri dari data dan sumber data. Data dalam analisis ini yaitu artikel Solusi Tempat Mencari Magang dan Berkarir
Bagi Kawula Muda dalam rubrik ekonomi. Sedangkan, sumber data dalam
analisis adalah surat kabar Lampu Hijau
edisi 11 Oktober 2013.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan teori yang sudah
dipaparkan oleh penulis, maka di dapatlah hasil analisis pada artikel Solusi Tempat Mencari Magang dan Berkarir
Bagi Kawula Muda dalam Surat Kabar
Lampu Hijau edisi 11 Oktober 2013. Jenis kesalahan sintaksis yang ada dalam
artikel berita tersebut sebagai berikut.
1. Kesalahan pada Bidang Frase
·
Penyusunan struktur frasa yang salah
Data 1 :
Lebih lanjut ia
mengatakan, sebagai portal pencari kerja nomor satu di Tanah Air, jobsDB
memiliki lebih dari 35 ribu lowongan yang tersedia setiap harinya dan lebih
3 juta data pencari kerja, seta 52% data perusahaan besar. (Paragraf
ke-5)
Analisis:
Dalam paragraf ke-5 terdapat
penyusunan struktur frasa yang salah: lebih
3 juta data pencari kerja seharusnya 3
juta lebih data pencari kerja. Selain itu, penulisan bahasa asing
seharusnya dimiringkan jika letaknya berada satu kalimat dengan bahasa
Indonesia, seperti jobs seharusnya jobs.
2.
Kalimat tidak efektif.
·
Pemborosan kata
Data 2 :
Program online dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan Telkomsel se-Indonesia dengan
melakukan akses ke www.telkomsel .com/passport, dimana pelanggan dapat
melakukan registrasi terlebih dahulu dengan menukarkan 5 poin Telkomsel dengan
cara ketik JOBS kirim ke 777 atau mengaktifkan produk simPATI loop.
(Paragraf ke-2)
Analisis :
Program online dapat dinikmati oleh seluruh
pelanggan Telkomsel se-Indonesia dengan mengakses www.telkomsel.com/passport, pelanggan dapat melakukan registrasi dengan
menukarkan 5 poin Telkomsel, caranya ketik JOBS korim ke 7777 atau mengaktifkan
produk simPATI loop.
Kehematan kata diperlukan dalam
menulis sebuah kalimat, Kehematan kata artinya jika tuturan harus
dibuat pendek kenapa harus dibuat panjang,. Dalam paragraf ke-3 terdapat pemborosan kata yang seharusnya
dihilangkan yaitu kata : melakukan akses
dapat ditulis menjadi mengakses, dengan
cara dapat diganti menjadi caranya, dan
kata dimana, terlebih dahulu dihilangkan.
3.
Penggunaan istilah asing
Data 3 :
“Tekhnologi yang sudah semakin maju serta
akses internet yang semakin baik seharusnya membuat para fresh graduates
mulai meninggalkan job fair yang konvensional, karena pastinya lebih
nyaman, aman dan tidak dipungut biaya,” tambah Ariadi Anaya, Managing Director jobs DB Indonesia.
Analisis :
Seharusnya
menjadi: “Teknologi yang semakin maju serta akses internet yang semakin baik,
seharusnya membuat para Lulusan mulai meninggalkan Lowongan Kerja
yang konvensional, karena jobs DB lebih nyaman, aman dan tidak dipungut biaya,”
tambah Ariadi Anaya, meneger
direktur jobs DB Indonesia.
Penggunaan bahasa
Indonesia yang memiliki kemahiran menggunakan bahasa asing tertentu sering
menyelipkan istilah asing dalam pembicaraan atau tulisannya. Padahal kita tidak
boleh memcampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Data 4 :
“Dengan berbagai
latar belakang dan segala kredibilitasnya, Telkomsel berharap kerjasama dengan jobsDB
ini juga akan menjadi new excellect experience bagi pelanggan kami,
terutama dikalangan mahasiswa dan alumni.” terang Derrick menambahkan.
(Paragraf ke-6)
Analisis
:
“Dengan berbagai
latar belakang dan segala kredibilitasnya, Telkomsel berharap kerjasama dengan pekerjaan
DB ini juga akan menjadi mempunyai pengalaman baru yang bagus bagi
pelanggan kami, terutama di kalangan mahasiswa dan alumni,” terang Derrick
menambahkan.
Penggunaan bahasa Indonesia yang memiliki kemahiran menggunakan bahasa
asing tertentu sering menyelipkan istilah asing dalam pembicaraan atau
tulisannya. Padahal kita tidak boleh memcampuradukkan bahasa Indonesia dengan
bahasa asing.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah
diuraikan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kesalahan sintaksis yang
terdapat pada artikel Solusi Mencari Tempat Magang & Berkarir Bagi Kawula Muda dalam surat kabar Lampu Hijau
edisi 11 Oktober 2013 terdapat dua jenis kesalahan. Pertama, kesalahan dalam
bidang frase terdapat 1 data, yaitu:
penyusunan struktur frasa yang salah. Kedua, penulisan kalimat yang
tidak efektif terdapat 3 data, yaitu 1 data pemborosan kata dan 2 data penulisan
bahasa asing yang tidak tepat.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pateda, Mansoer. 1989. Analisis Kesalahan. Flores: Nusa Indah
Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Analisis Kalimat. Bandung: Refika
Aditama
Rahardi,
Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang. Jakarta:
Erlangga
Sumber Internet
http://www.ilmubahasa.blogspot.com/jenis-kesalahan-sintaksis
(diunduh 19 Oktober 2013)
http://www.serbaserbibahasa.blogspot.com/pengertian-surat-kabar-menurut-para-ahli
(diunduh 19 Oktober 2013)
No comments:
Post a Comment