Friday, October 28, 2022

MENYEBARKAN VIRUS KEBAIKAN

Oleh: Ratna Dewi, S,Pd. (SRB Provinsi Banten 2022)

 


ASAL VIRUS PEMBATIK

Level 1, 2, dan 3 dalam kegiatan PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK) yang diselenggarakan oleh kemdikbudristek melalui laman simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/ telah saya lalui. Memasuki level 4 ini, PembaTIK memiliki tema yaitu berbagi dan berkolaborasi. Ketika mendengar kata tersebut, saya menyadari bahwa inilah saatnya bagi saya untuk berbagi ilmu yang saya miliki kepada orang-orang di sekitar saya. Saya seolah mendapatkan misi yang besar dari kegiatan pelatihan PembaTIK ini. Misi ini sangat menantang karena telah menyeret saya untuk keluar dari zona nyaman yang semula hanya sebagai ‘penyimak yang baik’ kini harus mampu berbicara di depan banyak orang untuk menyebarkan virus kebaikan yaitu tentang implementasi praktik baik saya di kelas, manfaat portal Rumah Belajar dan PMM dalam kegiatan pembelajaran, serta mengajak bapak/ibu guru di Kota Cilegon turut serta meningkatkan kemampuan TIK melalui pelatihan PembaTIK tahun depan.

 

SOLE, RUMBEL, PMM, DAN KUE GIPANG

Model pembelajaran SOLE (Self, Organized, Learning, Environment) saya pilih untuk diimplementasikan dalam pembelajaran struktur teks prosedur di kelas 7 SMP. Model pembelajaran SOLE menjadi alternatif kegiatan pembelajaran yang akan menyadarkan peserta didik bahwa mereka mampu belajar secara mandiri dalam mencari jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan oleh guru di kelas. Dalam hal ini, peserta didik dapat mengeksplor dan menginvestigasi dari berbagai sumber dengan memanfaatkan gawai yang dimilikinya.

Gambar 1. Sintaks SOLE 

Dalam kegiatan pembelajaran ini, saya memanfaatkan portal Rumah Belajar yaitu fitur Sumber Belajar. Peserta didik mencari video pembelajaran tentang Struktur teks prosedur.

Gambar 2. Pencarian materi video pembelajaran di fitur Sumber Belajar 

Mereka menyimak dan belajar untuk memahami apa itu stuktur teks prosedur? Bagaimana penerapannya ke dalam sebuah teks? Disela-sela kegiatan tersebut, saya membuka Platform Merdeka Mengajar (PMM), fitur perangkat ajar untuk mengunduh bahan ajar tentang struktur teks prosedur. Kemudian, membagikannya melalui WA Group. Setelah menyimak video materi pembelajaran, mereka membaca dengan seksama tentang bahan ajar yang saya bagikan.

Ada beberapa peserta didik yang bertanya untuk meyakinkan pemahaman mereka tentang materi itu. Saya senang dengan reaksi mereka. Lalu, saya jawab dengan menjelaskannya secara umum saja, karena nanti di akhir pembelajaran akan ada sesi evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran. Selain itu, saya ingin agar mereka menjadi penasaran dan mencari tahu lebih lanjut secara mandiri melalui gawainya masing-masing.

Pembelajaran struktur teks prosedur ini saya integrasikan dengan kearifan lokal makanan khas Provinsi Banten yaitu kue gipang. Seluruh peserta didik yang ada di kelas pada saat itu sudah tidak asing dengan bentuk dan rasa kue gipang karena di daerah Kota Cilegon, makanan ini seperti makanan wajib saat perayaan hari raya idul fitri. Suasana tak lengkap rasanya tanpa gipang.

Proses pembuatan gipang kurang familiar di kalangan anak muda zaman now. Hal ini terlihat saat kegiatan apersepsi, hanya ada beberapa peserta didik yang mengetahui proses pembuatan gipang. Oleh karena itu, untuk mengkonkretkan pemahaman mereka, saya menugaskan agar mereka mencari tahu tentang cara pembuatan gipang yang dapat diakses dalam bentuk artikel melalui google maupun video di youtube.



https://www.youtube.com/watch?v=1qtdSqTa1q8

Gambar 3. Pembuatan Gipang Kekinian Khas Kota Cilegon 

 

Setelah pemahaman peserta didik tentang struktur teks prosedur dan cara membuat kue gipang sudah konkret, barulah mereka dapat mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang saya berikan sebelumnya secara berkelompok.

Gambar 4. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok

 

Gambar 5. Hasil LKPD yang dipajang di dinding kelas 

Lihat video selengkapnya tentang kegiatan implementasi model pembelajaran SOLE dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar dan PMM serta terintegrasi dengan kearifan lokal makanan khas Provinsi Banten yaitu kue gipang.

 



BERBAGI DENGAN KELUARGA BESAR

Bukankah ilmu harus dibagi meskipun hanya sedikit?

Berbekal keyakinan tersebut, saya meminta ijin kepada ketua MGMP Bahasa Indonesia Kota Cilegon sebagai tempat pertama untuk menyemai praktik baik saya tentang implementasi model pembelajaran SOLE dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar dan PMM (Platform Merdeka Mengajar) di kelas 7 SMPN 4 Cilegon. Tak lupa saya integrasikan pula dengan kearifan lokal Provinsi Banten, yaitu kue gipang.

MGMP Bahasa Indonesia Kota Cilegon merupakan keluarga besar saya dalam menimba dan berbagi ilmu. Saya melaksanakan kegiatan berbagi pada hari Senin, 24 Oktober 2022, pukul 11.00 WIB, bertempat di SMP Negeri 1 Cilegon. Dalam kegiatan tersebut hadir sejumlah 60 orang bapak/ ibu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dari berbagai SMP negeri dan swasta se-Kota Cilegon, serta dihadiri oleh Ketua Sanggar MGMP Bahasa Indonesia Kota Cilegon.

Gambar 6. Berbagi praktik baik di MGMP B.Indonesia Kota Cilegon

 

Dalam kegiatan tersebut, saya dibantu oleh Bu Wulan yang juga merupakan SRB Provinsi Banten 2022. Beliau bertugas untuk menampilkan slide presentasi di laptop saya. Bu Wulan sudah mendisiminasikan praktik baiknya di tempat ini minggu lalu. Kini tibalah giliran saya. 

Puji syukur, alhamdulillah, kegiatan berbagi praktik baik berjalan dengan baik. Ada yang memberi saran dan semangat, baik secara langsung maupun melalui whatssapp atau komentar positif di youtube, ada pula yang mendo’akan dengan tulus semoga kegiatan PembaTIK di kalangan para guru di Kota Cilegon dapat menjadi budaya untuk terus belajar dan akrab dengan TIK karena kita telah memasuki era 4.0, bahkan 5.0. Ajakan untuk mengikuti kegiatan PembaTIK juga saya utarakan agar rekan-rekan guru Bahasa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi, salah satunya dengan menggunakan portal Rumah Belajar dalam kegiatan pembelajaran.

 

BERBAGI HINGGA KE AKAR

Akar adalah cikal bakal sebuah pohon dapat tumbuh subur menjulang tinggi ke langit. Akar dalam dunia pendidikan pada konteks ini adalah seorang pemimpin, yaitu kepala sekolah. Setelah berbagi praktik baik di kegiatan MGMP usai, saya langsung melaju ke Hotel Forbis Cilegon sebagai tempat berbagi saya selanjutnya.

Audience saya kali ini adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri se-Kota Cilegon. Ada 149 orang kepala sekolah dasar negeri yang hadir di sana. Saya mendapatkan jadwal pukul 15.00-16.00 WIB untuk sharing tentang praktik baik yang saya lakukan di kelas, Informasi tentang Rumah Belajar, pemanfaatan PMM dalam kegiatan pembelajaran, serta ajakan untuk mengikuti kegiatan PembaTIK tahun depan untuk para guru di sekolahnya masing-masing.  

Gambar 7. Berbagi praktik baik di MGMP B.Indonesia Kota Cilegon

Awalnya, saya merasa cukup deg-degan dan grogi, namun hal itu terlewati seiring dengan  berjalannya acara. Mereka menyambut saya dengan hangat dan antusias. Hal ini terlihat saat selesai acara di belakang panggung, para bapak/ibu kepala sekolah menanyakan tentang dirinya yang tidak mendapatkan info untuk melaju ke level 4, ada pula yang bertanya tentang bulan apa PembaTIK tahun depan dimulai, dan beberapa diantaranya ada yang meminta file PPT yang saya presentasikan tadi.

Kegiatan berbagi ini terasa menyenangkan karena para kepala sekolah yang duduk sebagai audience di sana, beberapa diantaranya adalah guru saya dulu sewaktu SD. Senang dan haru rasanya bahwa kini saya dapat berdiri di hadapan mereka. Peserta didik yang dulu ‘disuapi’ kini mau ‘berbagi’ di depan panggung. ‘Reuni dadakan’ adalah kata yang tepat untuk menggambarkan peristiwa saat itu.

Tanpa disadari, ada orang-orang di balik layar yang menjadi support system saya sehingga dapat membagikan praktik baik di Hotel Forbis yaitu kepala sekolah dan para wakasek. Sebelumnya, saya konsultasi dengan para wakasek dan kepala sekolah terkait tugas PembaTIK level 4 ini. Dari sana, saya mendapatkan informasi bahwa dinas akan mengadakan acara dalam waktu dekat. 

Gambar 8. Surat perihal undangan Dinas Pendidikan Kota Cilegon untuk Kepala SDN dan SMPN se-Kota Cilegon. 

Jadi, saya memberanikan diri untuk maju karena ini adalah momentum yang tepat untuk menebarkan virus kebaikan. Tentu saja hal ini tidak berjalan mulus. Karena ketua yang mengadakan kegiatan tersebut sedang ada kegiatan di tempat lain, saya harus bolak-balik ke dinas untuk berkoordinasi, meminta ijin bergabung dengan kegiatan tersebut. Alhamdulillah, bisa bertemu dengan ibu ketua dan hasilnya berbuah manis.

 

BERBAGI DENGAN KELUARGA DI RUMAH

SMP Negeri 4 Cilegon adalah keluarga sekaligus rumah kedua bagi saya. Di sanalah saya tumbuh dan mengeksplor berbagai hal tentang dunia pendidikan. Saya merasa senang karena ini adalah pengalaman pertama saya dalam melakukan desiminasi kepada rekan guru sejawat. Kegiatan pengimbasan tentang implementasi praktik baik ini dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 di ruang guru, pukul 10.25 WIB setelah jam istirahat pertama. Ada sekitar 35 orang yang terdiri dari guru, wakasek, dan bapak kepala sekolah yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Gambar 9. Flayer pengumuman kegiatan desiminasi yang akan saya laksanakan dibuat oleh wakasek humas

Gambar 10. Berbagi praktik baik dengan para guru di SMPN 4 Cilegon

Mungkin fitur dalam Rumah Belajar yang saya gunakan dalam impelementasi saat praktik baik bisa dibilang sederhana, yaitu hanya memanfaatkan fitur Sumber Belajar (peserta didik menonton video pembelajaran). Tapi, dari sanalah kita dapat mengulik banyak hal, sehingga muncul pertanyaan, “Ada fitur apa lagi selain Sumber Belajar?” Lantas, saya perkenalkan mereka dengan fitur-fitur lainnya, seperti Laboratorium Maya, Bank Soal, Kelas Maya, Wahana Jelajah Angkasa, Blog Pena, Peta Budaya, dan laiinnya serta yang terbaru dari portal Rumah Belajar yaitu Edugame dan Augmented Reality.

Kami mencoba fitur edugame. Saya memilih salah satu permainan yaitu Fine the different. Dalam permainan tersebut, ada kalimat yang rumpang. Karena pertanyaan tersebut muncul di dalam gua, pemain bertugas untuk mencari jawaban di dalam dinding gua dengan cara mengarahkan lampu senter ke dalam dinding gua tersebut. Ini menarik! Karena merupakan hal yang baru bagi saya dan rekan-rekan guru.

Gambar 11. Bermain edugame bersama di ruang guru 


Gambar 12. salah satu jenis edugame di portal Rumah Belajar  

Saya ingin agar mindset bapak/ ibu guru di sekolah dapat berubah bahwa game bisa menjadi kegiatan pembelajaran yang seru yakni sebagai ice breaking. Caranya, bapak/ ibu guru membawa laptop dan proyektor ke kelas. Kemudian, bermain game online melalui portal Rumah Belajar dengan para peserta didik. Tentu saja, game yang dimainkan harus ada kaitannya dengan pembelajaran sehingga setelah bermain, akan ada sesi evaluasi maupun tanya jawab terkait game atau materi yang akan dipelajari. Selain itu, game ini juga dapat diterapkan lebih jauh dengan menggunakan model pembelajaran Game Based Learing (GBL). Yuk, simak vlog kegiatan berbagi dan berkolaborasi saya selengkapnya di sini.


VLOG PembaTIK Level 4 2022 - Menyebarkan Virus Kebaikan 

        Pada akhirnya, PembaTIK level 4 ini telah menyadarkan saya bahwa kita harus mau dan berani berbagi sekecil apapun itu, serta berkolaborasi dengan guru lainnya dalam kegiatan pembelajaran.

Mari kita berkolaborasi dan bertransformasi menumbuhkan ekosistem digital menuju merdeka belajar!



#PusdatinKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK202 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar #BerbagiTIK

1 comment:

Anonymous said...

Semangat buu..