Pernahkah sahabat menulis sebuah drama? Jika belum dan tidak tahu bagaimana caranya, kita simak bersama, yuk!
1. Apa itu Drama?
Sahabat, sebelum membuat naskah drama, pahami dulu apa itu drama?
Kata drama berasal dari bahasa Yunani, draomai yang artinya berbuat atau bertindak. Drama merupakan karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog tokoh-tokoh yang diperankan oleh tokoh.
Drama juga berarti sebuah kisah kehidupan yang diceritakan melalui sebuah pertunjukan gerak dan seni peran di atas panggung. Kita bisa lihat drama dalam pertunjukan di sekolah ataupun gedung Kesenian Jakarta. Kita juga bisa lihat drama di televisi, seperti sinetron.
Jadi, intinya drama adalah cerita yang dipentaskan di atas panggung, yang diperankan oleh tokoh.
Jika dilihat dari jenisnya, drama di bagi menjadi dua jenis yaitu drama tradisional dan drama modern.
A. Drama Tradisional
Apa yang ada dalam benak kalian ketika mendengar kata "Drama Tradisional"?
Pasti akan terlintas bahwa drama tradisional yaitu drama yang bersifat tradisi atau kedaerahan. Drama ini lahir dan diciptakan oleh masyarakat pada zaman dahulu. Adapun cerita-cerita dalam drama tradisional berasal dari cerita rakyat. Contohnya: Malin Kundang, atau Lutung Kasarung termasuk dalam jenis drama tradisional.
Drama tradisional ini terdiri dari 4 bagian:
- Drama Tutur yakni drama yang berasal dari sastra lisan. Artinya, drama ini hanya diceritakan secara lisan oleh pencerita. Contoh: Sinrili (Sulawesi Selatan), Kentrung (Jawa Timur).
- Drama Rakyat yaitu drama yang sudah memiliki tokoh yang memerankannya. Biasanya, drama ini juga diiringi oleh musik tradisional, tarian daerah, atau lagu daerah. Contoh: Ludruk (Jawa Timur), Lenong (Betawi).
- Drama Klasik yaitu drama yang lahir dari kerajaan atau keraton. Ada aturan-aturan baku yang harus dipenuhi untuk mementaskan drama ini. Contoh: Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Orang.
- Drama Transisi sebenarnya merupakan drama yang bersumber pada drama tradisional, tetapi sudah ada campuran unsur modernnya.
B. Drama Modern
Apakah Sinetron termasuk dalam drama modern?
Ya, karena drama ini lahir pada masyarakat modern. Selain itu, drama ini memasukkan unsur-unsur teknologi dalam proses pembuatannya.
Pernahkah Sahabat menonton sebuah pementasan yang hebat dengan sorot lampu yang indah, tata busana yang modern, dan layar/ background di belakang panggungnya bisa berganti latar dengan otomatis tanpa harus sibuk merapikan properti? Nah, itu dia yang dimaksud dengan drama modern. Ciri utama drama modern yaitu memiliki naskah tertulis sebagai panduan untuk pementasannya. Namun, aktor dalam pementasan drama modern tidak berinteraksi langsung dengan penonton.
2. Ketahui Unsur-Unsur Drama
a) Tema
Tema dalam drama itu artinya ide/ cerita pokok sebuah cerita.
Contohnya:
- Tema kesehatan, seperti Corona (yang sedang menjadi trendig topic saat ini) berarti berisi hal-hal yang menceritakan tentang bahaya Corona/ cara mencegahnya/ mengisahkan pengalaman kita terkait corona ini.
- Tema tentang pendidikan, berarti isi dramanya menceritakan tentang berbau pendidikan. Misalnya, Tokoh si "A" sebagai tokoh utama semangat belajar meskipun kondisi ekonominya terpuruk. Ia ingin menggapai cita-citanya setinggi mungkin
- Nah, jadi sahabat paham kan apa yang dimaksud dengan tema? masih banyak kok tema yang yang lain, seperti kisah cinta, kritik sosial, dan lain sebagainya.
b) Alur
Alur atau Plot adalah jalan cerita. Alur memiliki beberapa tahapan, sebagai berikut:
- Eksposisi (pengenalan) yaitu bagian awal yang menjelaskan tokoh-tokoh, karakter/ penokohan, dan latar cerita.
- Konflik yaitu masalah yang dihadapi oleh tokoh dalam drama.
- Klimaks adalah puncak dari konflik yang dialami oleh tokoh dalam drama.
- Resolusi yaitu penyelesaian konfik dan pemecahan masalah dalam drama.
c) Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah orang memainkan peran dalam drama, sedangkan penohokan adalah watak dari tokoh tersebut. Tokoh dibagi menjadi dua:
- Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pusat cerita.
- Tokoh Figuran adalah tokoh yang melengkapi cerita yang diperankan oleh tokoh utama.
Berdasarkan penokohannya/ wataknya, tokoh dibagi menjadi tiga bagian:
- Tokoh Antagonis adalah tokoh yang memerankan watak jahat.
- Tokoh Protagonis adalah tokoh yang memerankan watak baik.
- Tokoh Tritagonis adalah tokoh penengah dalam cerita. Tokoh ini bertujuan sebagai pendamai yang menengahi konflik antara tokoh antagonis dan protagonis.
d) Dialog
Percakapan antara tokoh drama disebut dialog. Nah, ini dia yang perlu dipahami. Drama itu sebuah tulisan yang khas yang beda dari yang lain. Dia memiliki dialog/ percakapan antar tokoh.
Informasi tambahan:
Jika di dalam drama terdapat ungkapan atau perkataan tunggal, maka disebut monolog. Selain itu, ada juga istilah prolog dan epilog. Prolog yaitu ucapan pembuka yang diucapkan oleh narator dalam atau tokoh utama dalam bentuk monolog, sedangkan epilog yaitu ucapan penutup yang diucakan di akhir drama.
e) Latar
Latar artinya bukan hanya tempat, tetapi juga waktu dan suasana yang ada dalam sebuah drama. Jadi bisa kita simpulkan bahwa jenis latar itu ada 3:- Latar tempat: Warung, Pasar, Sekolah, Pantai, dsb.
- Latar suasana: Mencekam, menegangkan, bahagia, mengharukan, dsb.
- Latar waktu, contohnya: pada siang hari, sore hari, tengah malam, pukul 08.00 WIB, pukul 22.00 WIB, dsb.
f) Amanat
Tidak hanya dalam cerpen, novel, atau puisi, di dalam drama juga harus mengadung amanat. Amanat adalah pesan moral yang disampaikan pengarang melalui drama.g) Petunjuk Laku
Sebelum membahas apa itu petunjuk laku, coba Sahabat perhatikan cuplikan dialog drama di bawah ini!
Esti: Oh, ya.. aku sampai lupa. Kenalkan ini Reni. Ren, kenalkan ini teman kita Irmawati. (Irma dan Reni bersalaman)
Reni: Reni Ambarsari
Irma: Irmawati. Kamu siswa baru di sini?
Reni: (mengangguk dengan lemah)
Irma: Pindahan dari mana?
Reni: Aku pindah dari SMPN 2 Bandung
Nah, Sahabat... kalimat yang ada di dalam tanda kurung tersebut namanya PETUNJUK LAKU. Apa itu? Petunjuk laku merupakan gambaran atau keterangan yang menjelaskan keadaan, suasana, dan peristiwa yang dialami tokoh dalam drama yang biasanya ditulis pada naskah drama menggunakan tanda kurung.
3. Struktur dan Kebahasaan Drama
a. Struktur Drama
- Babak adalah istilah lain dari episode. setiap babak memuat satu keutuhan kisah kecil yang menjadi keseluruhan drama. Jadi, babak merupakan bagian dari naskah yang merangkum sebuah peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.
- Adegan merupakan bagian dari drama yang menunjukkan perubahan peristiwa. Perubahan ini ditandai dengan pergantian tokoh atau setting tempat dan waktu. Misalnya, dalam adegan pertama terdapat tokoh A sedang berbincang dengan B, mereka berjalan lalu bertemu dengan tokoh C, maka terdapat perubahan adegan di dalamnya.
- Dialog ialah percakapan antar tokoh dalam sebuah drama.
- Prolog dan Epilog. Prolog yaitu ucapan pembuka yang diucapkan oleh narator dalam atau tokoh utama dalam bentuk monolog, sedangkan epilog yaitu ucapan penutup yang diucapkan di akhir drama. Biasanya berisi tentang kesimpulan dari drama yang dimainkan atau makna dan pesan dari drama tersebut.
Keterangan:
- Ucapan pembuka yang diceritakan oleh narator disebut prolog.
- Percakapan antara Dimas dan ayah disebut sebagai dialog.
- Epilog dalam drama ini berisi tentang kesimpulan drama tersebut yaitu akhirnya Dimas tidak jadi pergi ke tempat pangkas rambut. Ia memilih untuk potong rambut bersama ayahnya di rumah.
b. Kebahasaan Drama
- Seluruh cerita berbentuk dialog, baik ucapan tokoh maupun narator.
- Terdapat kalimat langsung yang diapit oleh tanda petik dua (“.....”).
- Petunjuk laku drama ditulis dalam tanda kurung (.....).
- Petunjuk laku drama menggunakan bahasa yang baku.
- Bahasa dalam dialog disesuaikan dengan karakter tokohnya.
4. Mulailah Menulis Naskah Drama
Hal yang perlu diperhatikan sebelum menulis naskah drama:
- Memilih/ menentukan tema cerita yang hendak di tulis
- Menyusun kerangka cerita drama: tentukan siapa tokohnya? watak tokoh tersebut seperti apa? dimana latarnya? rangkaian ceritanya seperti apa?
- Tulislah cerita tersebut menjadi sebuah drama sederhana.
No comments:
Post a Comment