Moh.
Wan Anwar
Apa yang
dapat kita lakukan dengan percakapan
Yang sekejap
itu? kata-kata berkejaran dengan
Keduanya
lahir dan akan mati di tanah yang berbeda
Maka
berdiamlah dan biarkan kedua mata kita
Saling
menjelajahi lorong-lorong batin yang kelam
Hingga kita
sampai di tempat yang sama: diam
Yang indah
itu! tak perlu melambaikan tangan sebab
Bagi dua ruh
yang menyatu tak pernah ada perpisahan
Apa yang
dapat kita lukiskan dari pertemuan
Yang sudah
menjadi lukisan sendiri? Tak ada
Di luar
seluruh perasaan kita hanya menyaksikan
Polusi yang
memburamkan cermin bening kabut
Sewaktu
tirai dan rahasia mulai terbuka
Akulah akar
itu dan kaulah daun itu
Kita telah
menjadi pohon-pohon yang lupa pada musim
Hingga tak
butuh lagi kata-kata dan nama-nama
Solo,
1996
No comments:
Post a Comment