Friday, October 28, 2022

MENYEBARKAN VIRUS KEBAIKAN

Oleh: Ratna Dewi, S,Pd. (SRB Provinsi Banten 2022)

 


ASAL VIRUS PEMBATIK

Level 1, 2, dan 3 dalam kegiatan PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK) yang diselenggarakan oleh kemdikbudristek melalui laman simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/ telah saya lalui. Memasuki level 4 ini, PembaTIK memiliki tema yaitu berbagi dan berkolaborasi. Ketika mendengar kata tersebut, saya menyadari bahwa inilah saatnya bagi saya untuk berbagi ilmu yang saya miliki kepada orang-orang di sekitar saya. Saya seolah mendapatkan misi yang besar dari kegiatan pelatihan PembaTIK ini. Misi ini sangat menantang karena telah menyeret saya untuk keluar dari zona nyaman yang semula hanya sebagai ‘penyimak yang baik’ kini harus mampu berbicara di depan banyak orang untuk menyebarkan virus kebaikan yaitu tentang implementasi praktik baik saya di kelas, manfaat portal Rumah Belajar dan PMM dalam kegiatan pembelajaran, serta mengajak bapak/ibu guru di Kota Cilegon turut serta meningkatkan kemampuan TIK melalui pelatihan PembaTIK tahun depan.

 

SOLE, RUMBEL, PMM, DAN KUE GIPANG

Model pembelajaran SOLE (Self, Organized, Learning, Environment) saya pilih untuk diimplementasikan dalam pembelajaran struktur teks prosedur di kelas 7 SMP. Model pembelajaran SOLE menjadi alternatif kegiatan pembelajaran yang akan menyadarkan peserta didik bahwa mereka mampu belajar secara mandiri dalam mencari jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan oleh guru di kelas. Dalam hal ini, peserta didik dapat mengeksplor dan menginvestigasi dari berbagai sumber dengan memanfaatkan gawai yang dimilikinya.

Gambar 1. Sintaks SOLE 

Dalam kegiatan pembelajaran ini, saya memanfaatkan portal Rumah Belajar yaitu fitur Sumber Belajar. Peserta didik mencari video pembelajaran tentang Struktur teks prosedur.

Gambar 2. Pencarian materi video pembelajaran di fitur Sumber Belajar 

Mereka menyimak dan belajar untuk memahami apa itu stuktur teks prosedur? Bagaimana penerapannya ke dalam sebuah teks? Disela-sela kegiatan tersebut, saya membuka Platform Merdeka Mengajar (PMM), fitur perangkat ajar untuk mengunduh bahan ajar tentang struktur teks prosedur. Kemudian, membagikannya melalui WA Group. Setelah menyimak video materi pembelajaran, mereka membaca dengan seksama tentang bahan ajar yang saya bagikan.

Ada beberapa peserta didik yang bertanya untuk meyakinkan pemahaman mereka tentang materi itu. Saya senang dengan reaksi mereka. Lalu, saya jawab dengan menjelaskannya secara umum saja, karena nanti di akhir pembelajaran akan ada sesi evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran. Selain itu, saya ingin agar mereka menjadi penasaran dan mencari tahu lebih lanjut secara mandiri melalui gawainya masing-masing.

Pembelajaran struktur teks prosedur ini saya integrasikan dengan kearifan lokal makanan khas Provinsi Banten yaitu kue gipang. Seluruh peserta didik yang ada di kelas pada saat itu sudah tidak asing dengan bentuk dan rasa kue gipang karena di daerah Kota Cilegon, makanan ini seperti makanan wajib saat perayaan hari raya idul fitri. Suasana tak lengkap rasanya tanpa gipang.

Proses pembuatan gipang kurang familiar di kalangan anak muda zaman now. Hal ini terlihat saat kegiatan apersepsi, hanya ada beberapa peserta didik yang mengetahui proses pembuatan gipang. Oleh karena itu, untuk mengkonkretkan pemahaman mereka, saya menugaskan agar mereka mencari tahu tentang cara pembuatan gipang yang dapat diakses dalam bentuk artikel melalui google maupun video di youtube.



https://www.youtube.com/watch?v=1qtdSqTa1q8

Gambar 3. Pembuatan Gipang Kekinian Khas Kota Cilegon 

 

Setelah pemahaman peserta didik tentang struktur teks prosedur dan cara membuat kue gipang sudah konkret, barulah mereka dapat mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang saya berikan sebelumnya secara berkelompok.

Gambar 4. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok

 

Gambar 5. Hasil LKPD yang dipajang di dinding kelas 

Lihat video selengkapnya tentang kegiatan implementasi model pembelajaran SOLE dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar dan PMM serta terintegrasi dengan kearifan lokal makanan khas Provinsi Banten yaitu kue gipang.

 



BERBAGI DENGAN KELUARGA BESAR

Bukankah ilmu harus dibagi meskipun hanya sedikit?

Berbekal keyakinan tersebut, saya meminta ijin kepada ketua MGMP Bahasa Indonesia Kota Cilegon sebagai tempat pertama untuk menyemai praktik baik saya tentang implementasi model pembelajaran SOLE dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar dan PMM (Platform Merdeka Mengajar) di kelas 7 SMPN 4 Cilegon. Tak lupa saya integrasikan pula dengan kearifan lokal Provinsi Banten, yaitu kue gipang.

MGMP Bahasa Indonesia Kota Cilegon merupakan keluarga besar saya dalam menimba dan berbagi ilmu. Saya melaksanakan kegiatan berbagi pada hari Senin, 24 Oktober 2022, pukul 11.00 WIB, bertempat di SMP Negeri 1 Cilegon. Dalam kegiatan tersebut hadir sejumlah 60 orang bapak/ ibu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dari berbagai SMP negeri dan swasta se-Kota Cilegon, serta dihadiri oleh Ketua Sanggar MGMP Bahasa Indonesia Kota Cilegon.

Gambar 6. Berbagi praktik baik di MGMP B.Indonesia Kota Cilegon

 

Dalam kegiatan tersebut, saya dibantu oleh Bu Wulan yang juga merupakan SRB Provinsi Banten 2022. Beliau bertugas untuk menampilkan slide presentasi di laptop saya. Bu Wulan sudah mendisiminasikan praktik baiknya di tempat ini minggu lalu. Kini tibalah giliran saya. 

Puji syukur, alhamdulillah, kegiatan berbagi praktik baik berjalan dengan baik. Ada yang memberi saran dan semangat, baik secara langsung maupun melalui whatssapp atau komentar positif di youtube, ada pula yang mendo’akan dengan tulus semoga kegiatan PembaTIK di kalangan para guru di Kota Cilegon dapat menjadi budaya untuk terus belajar dan akrab dengan TIK karena kita telah memasuki era 4.0, bahkan 5.0. Ajakan untuk mengikuti kegiatan PembaTIK juga saya utarakan agar rekan-rekan guru Bahasa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi, salah satunya dengan menggunakan portal Rumah Belajar dalam kegiatan pembelajaran.

 

BERBAGI HINGGA KE AKAR

Akar adalah cikal bakal sebuah pohon dapat tumbuh subur menjulang tinggi ke langit. Akar dalam dunia pendidikan pada konteks ini adalah seorang pemimpin, yaitu kepala sekolah. Setelah berbagi praktik baik di kegiatan MGMP usai, saya langsung melaju ke Hotel Forbis Cilegon sebagai tempat berbagi saya selanjutnya.

Audience saya kali ini adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri se-Kota Cilegon. Ada 149 orang kepala sekolah dasar negeri yang hadir di sana. Saya mendapatkan jadwal pukul 15.00-16.00 WIB untuk sharing tentang praktik baik yang saya lakukan di kelas, Informasi tentang Rumah Belajar, pemanfaatan PMM dalam kegiatan pembelajaran, serta ajakan untuk mengikuti kegiatan PembaTIK tahun depan untuk para guru di sekolahnya masing-masing.  

Gambar 7. Berbagi praktik baik di MGMP B.Indonesia Kota Cilegon

Awalnya, saya merasa cukup deg-degan dan grogi, namun hal itu terlewati seiring dengan  berjalannya acara. Mereka menyambut saya dengan hangat dan antusias. Hal ini terlihat saat selesai acara di belakang panggung, para bapak/ibu kepala sekolah menanyakan tentang dirinya yang tidak mendapatkan info untuk melaju ke level 4, ada pula yang bertanya tentang bulan apa PembaTIK tahun depan dimulai, dan beberapa diantaranya ada yang meminta file PPT yang saya presentasikan tadi.

Kegiatan berbagi ini terasa menyenangkan karena para kepala sekolah yang duduk sebagai audience di sana, beberapa diantaranya adalah guru saya dulu sewaktu SD. Senang dan haru rasanya bahwa kini saya dapat berdiri di hadapan mereka. Peserta didik yang dulu ‘disuapi’ kini mau ‘berbagi’ di depan panggung. ‘Reuni dadakan’ adalah kata yang tepat untuk menggambarkan peristiwa saat itu.

Tanpa disadari, ada orang-orang di balik layar yang menjadi support system saya sehingga dapat membagikan praktik baik di Hotel Forbis yaitu kepala sekolah dan para wakasek. Sebelumnya, saya konsultasi dengan para wakasek dan kepala sekolah terkait tugas PembaTIK level 4 ini. Dari sana, saya mendapatkan informasi bahwa dinas akan mengadakan acara dalam waktu dekat. 

Gambar 8. Surat perihal undangan Dinas Pendidikan Kota Cilegon untuk Kepala SDN dan SMPN se-Kota Cilegon. 

Jadi, saya memberanikan diri untuk maju karena ini adalah momentum yang tepat untuk menebarkan virus kebaikan. Tentu saja hal ini tidak berjalan mulus. Karena ketua yang mengadakan kegiatan tersebut sedang ada kegiatan di tempat lain, saya harus bolak-balik ke dinas untuk berkoordinasi, meminta ijin bergabung dengan kegiatan tersebut. Alhamdulillah, bisa bertemu dengan ibu ketua dan hasilnya berbuah manis.

 

BERBAGI DENGAN KELUARGA DI RUMAH

SMP Negeri 4 Cilegon adalah keluarga sekaligus rumah kedua bagi saya. Di sanalah saya tumbuh dan mengeksplor berbagai hal tentang dunia pendidikan. Saya merasa senang karena ini adalah pengalaman pertama saya dalam melakukan desiminasi kepada rekan guru sejawat. Kegiatan pengimbasan tentang implementasi praktik baik ini dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 di ruang guru, pukul 10.25 WIB setelah jam istirahat pertama. Ada sekitar 35 orang yang terdiri dari guru, wakasek, dan bapak kepala sekolah yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Gambar 9. Flayer pengumuman kegiatan desiminasi yang akan saya laksanakan dibuat oleh wakasek humas

Gambar 10. Berbagi praktik baik dengan para guru di SMPN 4 Cilegon

Mungkin fitur dalam Rumah Belajar yang saya gunakan dalam impelementasi saat praktik baik bisa dibilang sederhana, yaitu hanya memanfaatkan fitur Sumber Belajar (peserta didik menonton video pembelajaran). Tapi, dari sanalah kita dapat mengulik banyak hal, sehingga muncul pertanyaan, “Ada fitur apa lagi selain Sumber Belajar?” Lantas, saya perkenalkan mereka dengan fitur-fitur lainnya, seperti Laboratorium Maya, Bank Soal, Kelas Maya, Wahana Jelajah Angkasa, Blog Pena, Peta Budaya, dan laiinnya serta yang terbaru dari portal Rumah Belajar yaitu Edugame dan Augmented Reality.

Kami mencoba fitur edugame. Saya memilih salah satu permainan yaitu Fine the different. Dalam permainan tersebut, ada kalimat yang rumpang. Karena pertanyaan tersebut muncul di dalam gua, pemain bertugas untuk mencari jawaban di dalam dinding gua dengan cara mengarahkan lampu senter ke dalam dinding gua tersebut. Ini menarik! Karena merupakan hal yang baru bagi saya dan rekan-rekan guru.

Gambar 11. Bermain edugame bersama di ruang guru 


Gambar 12. salah satu jenis edugame di portal Rumah Belajar  

Saya ingin agar mindset bapak/ ibu guru di sekolah dapat berubah bahwa game bisa menjadi kegiatan pembelajaran yang seru yakni sebagai ice breaking. Caranya, bapak/ ibu guru membawa laptop dan proyektor ke kelas. Kemudian, bermain game online melalui portal Rumah Belajar dengan para peserta didik. Tentu saja, game yang dimainkan harus ada kaitannya dengan pembelajaran sehingga setelah bermain, akan ada sesi evaluasi maupun tanya jawab terkait game atau materi yang akan dipelajari. Selain itu, game ini juga dapat diterapkan lebih jauh dengan menggunakan model pembelajaran Game Based Learing (GBL). Yuk, simak vlog kegiatan berbagi dan berkolaborasi saya selengkapnya di sini.


VLOG PembaTIK Level 4 2022 - Menyebarkan Virus Kebaikan 

        Pada akhirnya, PembaTIK level 4 ini telah menyadarkan saya bahwa kita harus mau dan berani berbagi sekecil apapun itu, serta berkolaborasi dengan guru lainnya dalam kegiatan pembelajaran.

Mari kita berkolaborasi dan bertransformasi menumbuhkan ekosistem digital menuju merdeka belajar!



#PusdatinKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK202 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar #BerbagiTIK

Sunday, June 7, 2020

Cerpen Anak: Peri Buruk Rupa

Karya: Ratna Dewi 

       Suatu hari, di sebuah Pulau Peri yang indah ada banyak peri kecil yang hidup di sana. Pulau itu ditumbuhi bunga-bunga besar yang indah, seperti mawar, melati, dan masih banyak bunga indah lainnya. Semua peri yang hidup disana sangat cantik dan menawan. Namun, hanya ada satu peri yang buruk rupa bernama Ulia.

Wajahnya banyak bercak hitam dan warna sayapnya tampak kusam. Para peri bertanya-tanya, mengapa bisa seperti itu? Bukankah semua peri itu cantik dan tampan rupawan? Ulia, peri buruk rupa itu merasa malu dengan dirinya. Tapi, ibunya pernah berkata, “Kita harus mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan.”

“Aku tidak mau berteman dengan Ulia. Dia jelek sekali, pasti perangainya juga buruk!” kata Maudy saat terbang melewati sekolah peri.

“Ya, aku juga tidak mau berteman dengan dia!” seru Yona. Ulia yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka menjadi sedih.

Keesokan harinya, para peri di pulau peri sibuk memetik bunga untuk persiapan Perayaan Hari Bunga. Maudy yang saat itu sedang memetik bunga mawar, tiba-tiba saja menangis. Ternyata, tangannya tertusuk duri mawar. Banyak darah yang menetes. Maudy berteriak sambil menangis, tapi tidak ada yang mendengarnya. Lalu, melintaslah Ulia, terbang di atasnya. Ia hendak memetik bunga melati.

“Tolong... tolong aku, Ulia.” Teriak Maudy keras.

Ulia kaget dan langsung turun menghampiri Maudy. “Tanganmu kenapa berdarah, Maudy?”

“Hiks.. hiks.. hiks.. aku tertusuk mawar saat memetiknya.” Air matanya bercucuran. Uli panik, tapi dengan cekatan ia segera mencari beberapa daun dan akar kering untuk dililitkan ke tangan Maudy yang terluka.

“Sudah, Maudy. Jangan menangis, sekarang sudah tidak ada tetesan darah lagi. Kita harus segera pulang mengambil kotak P3K. Akan kuobati lebih lanjut.” Ujar Ulia berusaha menenangkan Maudy.

“Ulia, maafkan aku ya... karena selama ini aku beranggapan buruk tentangmu. Ternyata kamu baik sekali." Kata Maudy sambil memeluk erat Ulia.

“Iya, tidak apa-apa, Maudy.”

Sejak saat itu, Ulia berteman baik dengan Maudy dan teman peri-peri lainnya.

 

-Selesai-

 


Monday, May 4, 2020

Memahami Materi Buku Fiksi & Nonfiksi

Apa itu buku Fiksi dan Nonfiksi?
Buku fiksi adalah
buku nonfiksi adalah
 

Bagaimana cara menemukan informasi yang buku Fiksi dan Nonfiksi?

untuk menemukan informasi dari sebuah buku fiksi/nonfiksi dapat dilakukan dengan cara membaca resensi atau sinopsis tersebut. Resensi atau teks ulasan adalah pembahasan/ pembicaraan tentang sebuah buku, berupa kekurangan dan kelebihan buku tersebut.

Bagaimana menelaah Unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi?

Apa itu Indeks buku fiksi dan Nonfiksi? 

Cara lain untuk memperoleh informasi dari buku fiksi/nonfiksi yang kita baca adalah melalui indeks. Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya terletak pada bagian akhir buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah tertentu. 
 contoh indeks:



Bagaimana cara membuat Resensi Buku Fiksi dan Nonfiksi
 

Saturday, April 25, 2020

Download Buku "Kegiatan Ramadhan Anak" Gratis

Marhaban ya ramadhan... alhamdulillah masih bertemu dengan bulan ramadhan tahun ini.

Buat Sahabat yang butuh agenda kegiatan ramadhan bagi anak-anak, silahkan download linknya di bawah ini yaa.. Buku Agenda ini gratis!
      Semoga kelak menjadi ladang pahala bagi penulis dan penerbitnya, serta bagi kita yang membagikannya. Karena, sekecil apapun kebaikan, pasti akan mendapatkan pahala. Aamiin








Sunday, April 12, 2020

Cara Mudah Menulis Drama sederhana

Pernahkah sahabat menulis sebuah drama? Jika belum dan tidak tahu bagaimana caranya, kita simak bersama, yuk!

1. Apa itu Drama?

      Sahabat, sebelum membuat naskah drama, pahami dulu apa itu drama?
Kata drama berasal dari bahasa Yunani, draomai yang artinya berbuat atau bertindak. Drama merupakan karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog tokoh-tokoh yang diperankan oleh tokoh. 

Drama juga berarti sebuah kisah kehidupan yang diceritakan melalui sebuah pertunjukan gerak dan seni peran di atas panggung. Kita bisa lihat drama dalam pertunjukan di sekolah ataupun gedung Kesenian Jakarta. Kita juga bisa lihat drama di televisi, seperti sinetron.

Jadi, intinya drama adalah cerita yang dipentaskan di atas panggung, yang diperankan oleh tokoh. 
Jika dilihat dari jenisnya, drama di bagi menjadi dua jenis yaitu drama tradisional dan drama modern.

A. Drama Tradisional 

       Apa yang ada dalam benak kalian ketika mendengar kata "Drama Tradisional"?
Pasti akan terlintas bahwa drama tradisional yaitu drama yang bersifat tradisi atau kedaerahan. Drama ini lahir dan diciptakan oleh masyarakat pada zaman dahulu. Adapun cerita-cerita dalam drama tradisional berasal dari cerita rakyat. Contohnya: Malin Kundang, atau Lutung Kasarung termasuk dalam jenis drama tradisional.



Drama tradisional ini terdiri dari 4 bagian: 
  • Drama Tutur yakni drama yang berasal dari sastra lisan. Artinya, drama ini hanya diceritakan secara lisan oleh pencerita. Contoh: Sinrili (Sulawesi Selatan), Kentrung (Jawa Timur).
  • Drama Rakyat yaitu drama yang sudah memiliki tokoh yang memerankannya. Biasanya, drama ini juga diiringi oleh musik tradisional, tarian daerah, atau lagu daerah. Contoh: Ludruk (Jawa Timur), Lenong (Betawi).
  • Drama Klasik yaitu drama yang lahir dari kerajaan atau keraton. Ada aturan-aturan baku yang harus dipenuhi untuk mementaskan drama ini. Contoh: Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Orang.
  • Drama Transisi sebenarnya merupakan drama yang bersumber pada drama tradisional, tetapi sudah ada campuran unsur modernnya. 

B. Drama Modern

Apakah Sinetron termasuk dalam drama modern?

Ya, karena drama ini lahir pada masyarakat modern. Selain itu, drama ini memasukkan unsur-unsur teknologi dalam proses pembuatannya. 


         Pernahkah Sahabat menonton sebuah pementasan yang hebat dengan sorot lampu yang indah, tata busana yang modern, dan layar/ background di belakang panggungnya bisa berganti latar dengan otomatis tanpa harus sibuk merapikan properti? Nah, itu dia yang dimaksud dengan drama modern. Ciri utama drama modern yaitu memiliki naskah tertulis sebagai panduan untuk pementasannya. Namun, aktor dalam pementasan drama modern tidak berinteraksi langsung dengan penonton.



2. Ketahui Unsur-Unsur Drama 

a) Tema

Tema dalam drama itu artinya ide/ cerita pokok sebuah cerita. 
Contohnya: 
  • Tema kesehatan, seperti Corona (yang sedang menjadi trendig topic saat ini) berarti berisi hal-hal yang menceritakan tentang bahaya Corona/ cara mencegahnya/ mengisahkan pengalaman kita terkait corona ini.
  • Tema tentang pendidikan, berarti isi dramanya menceritakan tentang berbau pendidikan. Misalnya, Tokoh si "A" sebagai tokoh utama semangat belajar meskipun kondisi ekonominya terpuruk. Ia ingin menggapai cita-citanya setinggi mungkin 
  • Nah, jadi sahabat paham kan apa yang dimaksud dengan tema? masih banyak kok tema yang yang lain, seperti kisah cinta, kritik sosial, dan lain sebagainya. 

b) Alur

    Alur atau Plot adalah jalan cerita. Alur memiliki beberapa tahapan, sebagai berikut:
  1. Eksposisi (pengenalan) yaitu bagian awal yang menjelaskan tokoh-tokoh, karakter/ penokohan, dan latar cerita.
  2. Konflik yaitu masalah yang dihadapi oleh tokoh dalam drama.
  3. Klimaks adalah puncak dari konflik yang dialami oleh tokoh dalam drama.
  4. Resolusi yaitu penyelesaian konfik dan pemecahan masalah dalam drama.

c) Tokoh dan Penokohan 

      Tokoh adalah orang memainkan peran dalam drama, sedangkan penohokan adalah watak dari tokoh tersebut. Tokoh dibagi menjadi dua:
  1. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pusat cerita.
  2. Tokoh Figuran adalah tokoh yang melengkapi cerita yang diperankan oleh tokoh utama.
Berdasarkan penokohannya/ wataknya, tokoh dibagi menjadi tiga bagian:
  1. Tokoh Antagonis adalah tokoh yang memerankan watak jahat.
  2. Tokoh Protagonis adalah tokoh yang memerankan watak baik.
  3. Tokoh Tritagonis adalah tokoh penengah dalam cerita. Tokoh ini bertujuan sebagai pendamai yang menengahi konflik antara tokoh antagonis dan protagonis. 

d) Dialog

       Percakapan antara tokoh drama disebut dialog. Nah, ini dia yang perlu dipahami. Drama itu sebuah tulisan yang khas yang beda dari yang lain. Dia memiliki dialog/ percakapan antar tokoh. 




Informasi tambahan:

        Jika di dalam drama terdapat ungkapan atau perkataan tunggal, maka disebut monolog. Selain itu, ada juga istilah prolog dan epilog. Prolog yaitu ucapan pembuka yang diucapkan oleh narator dalam atau tokoh utama dalam bentuk monolog, sedangkan epilog yaitu ucapan penutup yang diucakan di akhir drama.


e) Latar

     Latar artinya bukan hanya tempat, tetapi juga waktu dan suasana yang ada dalam sebuah drama. Jadi bisa kita simpulkan bahwa jenis latar itu ada 3:
  1. Latar tempat: Warung, Pasar, Sekolah, Pantai, dsb.
  2. Latar suasana: Mencekam, menegangkan, bahagia, mengharukan, dsb.
  3. Latar waktu, contohnya: pada siang hari, sore hari, tengah malam, pukul 08.00 WIB, pukul 22.00 WIB, dsb.

f) Amanat

Tidak hanya dalam cerpen, novel, atau puisi, di dalam drama juga harus mengadung amanat. Amanat adalah pesan moral yang disampaikan pengarang melalui drama.


g) Petunjuk Laku

      Sebelum membahas apa itu petunjuk laku, coba Sahabat perhatikan cuplikan dialog drama di bawah ini!

Esti: Oh, ya.. aku sampai lupa. Kenalkan ini Reni. Ren, kenalkan ini teman kita Irmawati. (Irma dan Reni bersalaman)

Reni: Reni Ambarsari

Irma: Irmawati. Kamu siswa baru di sini?

Reni: (mengangguk dengan lemah)

Irma: Pindahan dari mana?

Reni: Aku pindah dari SMPN 2 Bandung


         Nah, Sahabat... kalimat yang ada di dalam tanda kurung tersebut namanya PETUNJUK LAKU. Apa itu? Petunjuk laku merupakan gambaran atau keterangan yang menjelaskan keadaan, suasana, dan peristiwa yang dialami tokoh dalam drama yang biasanya ditulis pada naskah drama menggunakan tanda kurung. 

3. Struktur dan Kebahasaan Drama

a. Struktur Drama

  • Babak adalah istilah lain dari episode. setiap babak memuat satu keutuhan kisah kecil yang menjadi keseluruhan drama. Jadi, babak merupakan bagian dari naskah yang merangkum sebuah peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.
  • Adegan merupakan bagian dari drama yang menunjukkan perubahan peristiwa. Perubahan ini ditandai dengan pergantian tokoh atau setting tempat dan waktu. Misalnya, dalam adegan pertama terdapat tokoh A sedang berbincang dengan B, mereka berjalan lalu bertemu dengan tokoh C, maka terdapat perubahan adegan di dalamnya. 
  • Dialog ialah percakapan antar tokoh dalam sebuah drama.
  • Prolog dan Epilog. Prolog yaitu ucapan pembuka yang diucapkan oleh narator dalam atau tokoh utama dalam bentuk monolog, sedangkan epilog yaitu ucapan penutup yang diucapkan di akhir drama. Biasanya berisi tentang kesimpulan dari drama yang dimainkan atau makna dan pesan dari drama tersebut.   

Perhatikan contoh penggalan drama di bawah ini!

Keterangan: 
  • Ucapan pembuka yang diceritakan oleh narator disebut prolog. 
  • Percakapan antara Dimas dan ayah disebut sebagai dialog. 
  • Epilog dalam drama ini berisi tentang kesimpulan drama tersebut yaitu akhirnya Dimas tidak jadi pergi ke tempat pangkas rambut. Ia memilih untuk potong rambut bersama ayahnya di rumah.



b. Kebahasaan Drama 

  • Seluruh cerita berbentuk dialog, baik ucapan tokoh maupun narator.
  • Terdapat kalimat langsung yang diapit oleh tanda petik dua (.....).
  • Petunjuk laku drama ditulis dalam tanda kurung (.....).
  • Petunjuk laku drama menggunakan bahasa yang baku.
  • Bahasa dalam dialog disesuaikan dengan karakter tokohnya.

4. Mulailah Menulis Naskah Drama

Hal yang perlu diperhatikan sebelum menulis naskah drama:

  1. Memilih/ menentukan tema cerita yang hendak di tulis
  2. Menyusun kerangka cerita drama: tentukan siapa tokohnya? watak tokoh tersebut seperti apa? dimana latarnya? rangkaian ceritanya seperti apa?
  3. Tulislah cerita tersebut menjadi sebuah drama sederhana. 


Contoh drama sederhana

Download contoh Drama Corona sederhana disini!

Download contoh Drama Corona (3 babak) disini!