Sunday, June 7, 2020

Cerpen Anak: Peri Buruk Rupa

Karya: Ratna Dewi 

       Suatu hari, di sebuah Pulau Peri yang indah ada banyak peri kecil yang hidup di sana. Pulau itu ditumbuhi bunga-bunga besar yang indah, seperti mawar, melati, dan masih banyak bunga indah lainnya. Semua peri yang hidup disana sangat cantik dan menawan. Namun, hanya ada satu peri yang buruk rupa bernama Ulia.

Wajahnya banyak bercak hitam dan warna sayapnya tampak kusam. Para peri bertanya-tanya, mengapa bisa seperti itu? Bukankah semua peri itu cantik dan tampan rupawan? Ulia, peri buruk rupa itu merasa malu dengan dirinya. Tapi, ibunya pernah berkata, “Kita harus mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan.”

“Aku tidak mau berteman dengan Ulia. Dia jelek sekali, pasti perangainya juga buruk!” kata Maudy saat terbang melewati sekolah peri.

“Ya, aku juga tidak mau berteman dengan dia!” seru Yona. Ulia yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka menjadi sedih.

Keesokan harinya, para peri di pulau peri sibuk memetik bunga untuk persiapan Perayaan Hari Bunga. Maudy yang saat itu sedang memetik bunga mawar, tiba-tiba saja menangis. Ternyata, tangannya tertusuk duri mawar. Banyak darah yang menetes. Maudy berteriak sambil menangis, tapi tidak ada yang mendengarnya. Lalu, melintaslah Ulia, terbang di atasnya. Ia hendak memetik bunga melati.

“Tolong... tolong aku, Ulia.” Teriak Maudy keras.

Ulia kaget dan langsung turun menghampiri Maudy. “Tanganmu kenapa berdarah, Maudy?”

“Hiks.. hiks.. hiks.. aku tertusuk mawar saat memetiknya.” Air matanya bercucuran. Uli panik, tapi dengan cekatan ia segera mencari beberapa daun dan akar kering untuk dililitkan ke tangan Maudy yang terluka.

“Sudah, Maudy. Jangan menangis, sekarang sudah tidak ada tetesan darah lagi. Kita harus segera pulang mengambil kotak P3K. Akan kuobati lebih lanjut.” Ujar Ulia berusaha menenangkan Maudy.

“Ulia, maafkan aku ya... karena selama ini aku beranggapan buruk tentangmu. Ternyata kamu baik sekali." Kata Maudy sambil memeluk erat Ulia.

“Iya, tidak apa-apa, Maudy.”

Sejak saat itu, Ulia berteman baik dengan Maudy dan teman peri-peri lainnya.

 

-Selesai-

 


No comments: